Rabu, 10 Juli 2013

Cara Reproduksi Virus : Litik dan Lisogenik

Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi. 
Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah. 
Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.
a. Infeksi secara litik/daur litik
    Daur litik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.
2. Fase Replikasi (fase sintesis)
DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit. 

b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik
    Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.
 
Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik:
 Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat 
• Menonaktifkan bakteri 
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
 Siklus/daur lisogenik 
• Waktu relatif lama 
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus 
• Terikat pada kromosom bakteri

Peran Virus dalam kehidupan manusia



Berikut adalah beberapa peranan virus dalam kehidupan manusia
a. Virus yang menguntungkan
Bakteri yang mengandung profage, bermanfaat:
-    untuk pengobatan berbagai macam penyakit
-    untuk membuat interferon dari virus melalui rekayasa genetika
-    untuk membuat vaksin (vaksin = mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, sehingga sifat patogenitasnya hilang, tetapi sifat antigenitas (antibodi)-nya tetap
-    untuk pembuatan peta kromosom.

b. Virus yang merugikan antara lain:
1) Pada manusia
a. Cacar (varicella) – herpesvirus varicelae, vaksinnya sudah ditemukan oleh Edward Jenner
b. Polio melitis – polio, vaksinnya sudah ditemukan oleh Yonas Salk
c. Influenza – influenza virus
d. Hepatitis virus – kanker hati
e. Morbili virus – campak
f. Rabies virus – rabies
g. Yellow fever – demam kuning, biasanya menyerang bayi dan anak-anak
h. Herpes simpleks virus – dompo
i. Parotitis virus (Paramixcovirus) – gondong dapat tumbuh di jaringan otak, pankreas dan jantung
j. Virus onkogen – kanker pada umumnya.

2) Pada hewan
a. Virus rabies menyerang pada anjing, monyet, dan kucing
b. Tetelo – New Castle Disease (NCD) yang menyerang pada ayam
c. Virus gumboro – AIDS pada ayam
d. Parrot fever – menyerang unggas
e. Penyakit kuku dan mulut (FMD = Food and Mouth Disease) pada sapi dan kerbau
f. Lidah biru pada biri-biri
g. Cacar pada sapi (Vacinia).

3) Pada tumbuhan
a. TMV = Tobacco Mosaic Virus – bercak kuning pada tembakau, kentang dan tomat
b. CVPD = Citrens Vien Phloem Degeneration, menyerang tanaman jeruk
c. Virus tungro melalui gigitan wereng cokelat atau hijau, menyerang tanaman padi
d. Yellow menyerang tanaman aster
e. TYMV – menyebabkan daun menggulung pada lobak dan kapas
f. Viroids menyerang pada tanaman kelapa.

kunjungi juga: http://matakristal.com/

Ciri-ciri Virus

 

Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.